Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ahok Mundur Dari Pertamina


Perjalanan karier Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Ahok memutuskan mundur dari kursi Komisaris Utama Pertamina karena mendukung pasangan calon capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024

Hal tersebut, diketahui melalui unggahan Ahok di akun resmi Instagramnya, @basukibtp.

Ahok juga melampirkan tanda penyerahan surat pengunduran diri dan laporan pertanggungjawaban sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) kepada Menteri BUMN Erick Thohir selaku pemegang saham.

"Melalui surat pengantar ini, kami mohon berkenan bapak untuk menerima surat dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) tertanggal 1 Februari 2024, saya ucapkan terima kasih," isi surat tersebut, Jumat (2/2/2024).

Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, membenarkan Ahok mengundurkan diri dari jabatannya.

Terkait alasan Ahok mundur lantaran ingin mengkampanyekan Ganjar, Fadjar enggan merespons lebih lanjut.

Meski demikian, Fadjar mengatakan, pengangkatan komisaris baru setelah Ahok mundur berada dalam ranah Kementerian BUMN.

"Pengangkatan atau pemberhentian Dewan Komisaris ada di tangan pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN," ucapnya.

Perjalanan Karier Basuki Tjahaja Purnama

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) lahir pada 29 Juni 1966 di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.

Ia merupakan putra dari pasangan suami istri Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw).

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) adalah anak pertama dari empat bersaudara.

Sosok yang dipanggil Ahok ini, menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019.

Hal itu, berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.

Namun, kini Ahok memutuskan untuk mundur dari jabatan Komisaris Utama Pertamina tersebut per 2 Februari 2024.

Ahok memilih ikut mengkampanyekan paslon capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebelum berkarier di PT Pertamina, Ahok sempat malang melintang di dunia bisnis.

Hingga akhirnya ia terjun ke dunia politik pada tahun 2004.

Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) menjadi partai pertama Basuki Tjahaja Purnama memulai perjalanan politik.

Kala itu, Basuki Tjahaja Purnama mendaftar sebagai calon legislatif di Belitung Timur.

Ahok pun terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung.

Pada tahun 2005, Ahok terpilih menjadi Bupati Belitung bersama pasangan Khairul Effendi.

Namun, Ahok hanya menjabat sekitar satu tahun.

Basuki Tjahaja Purnama memposting surat pengunduran dirinya dari kursi komisaris utama Pertamina, Jumat, 2 Februari 2024.
Basuki Tjahaja Purnama memposting surat pengunduran dirinya dari kursi komisaris utama Pertamina, Jumat, 2 Februari 2024. (Instagram)

Selain itu, Ahok pernah menjadi Anggota DPR RI (2009).

Dua tahun kemudian, Ahok mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen, namun gagal.

Pada tahun 2012, Basuki Tjahaja Purnama menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta, mendampingi Joko Widodo (Jokowi)/

Setelah dua tahun, Joko Widodo maju sebagai calon presiden dan berhasil terpilih.

Lantas, Ahok menggantikan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ia menjadi Gubernur DKI Jakarta sejak 19 November 2014 hingga 9 Mei 2017.

Pada tahun 2017, Ahok kalah dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Perjalanan Karier sebelum di Politik

Sebelum terjun di dunia politik, rupanya Basuki Tjahaja Purnama pernah bekerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta.

Perusahaan tersebut, bergerak di bidang kontraktor listrik.

Ia bekerja sebagai staf direksi bagian analisa biaya dan keuangan proyek.

Namun, pekerjaan tersebut, hanya bertahan selama satu tahun.

Pada tahun 1995, Ahok kembali ke kampung halaman dan mendirikan sebuah pabrik pengolahan pasir bernama pabrik Gravel Pack Sand (GPS).

Perusahaan yang didirikannya bernama PT Nurindra Ekapersada.

Tak lama kemudian, pabrik tersebut ditutup karena berseberangan dengan pemerintah setempat.

Pendidikan Ahok

Semasa kecil, Basuki Tjahaja Purnama sekolah di kampung halamannya, di SD Negeri III Gantung.

Setelah tamat SD pada 1977, Ahok melanjutkan sekolah di SMP Negeri I Gantung.

Selanjutnya, Ahok merantau di Jakarta karena orangtuanya memilihkan sekolah di SMAK III PSKD.

Seusai lulus SMK pada 1984, Ahok kemudian kuliah di jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Trisakti.

Ahok lulus dengan gelar insinyur pada tahun 1990.

Kemudian, Ahok kembali ke kampung halaman di Bangka Belitung dan mulai mendirikan perusahaan bernama CV Panda.

Perusahaan itu bergerak di bidang kontraktor pertambangan.

Tak sampai di situ, Ahok melanjutkan studi magister di jurusan Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya pada 1992.